Timbulkan Kerumunan saat Pandemi COVID-19 Akan Dimintai Tanggungjawab oleh Allah

Ketua unit pekerjaan (satuan tugas) perlakuan covid-19 doni monardo mengingati akan ancaman dari allah untuk beberapa pembikin keramaian sepanjang wabah covid-19.

 

Menurut dia. Beberapa pelaksana aktivitas yang membuat ada keramaian manusia pada periode wabah akan memperoleh ancaman keras. Baik di dunia atau di akhirat. Karena. Kumpulkan beberapa orang dalam skala besar hingga memunculkan penyebaran penyakit sampai mengakibatkan kematian ialah tindakan yang tidak boleh baik oleh pemerintahan atau agama.

“mereka yang mengadakan aktivitas itu. Nanti tidak cuma memperoleh ancaman di dunia oleh pemerintahan. Dan juga nantinya di masa datang akan memperoleh keinginan pertanggungjawaban oleh allah swt. Sebab cukup banyak kegiatan-kegiatan yang memunculkan keramaian itu memunculkan penyebaran (covid-19).” keras doni dalam pertemuan jurnalis secara virtual dari wisma olahragawan kemayoran. Jakarta. Minggu (15/11/2020).

Dia memperjelas jika tiap aktivitas yang membuat keramaian hampir tentu bisa memunculkan penyebaran virus sars-cov-2 pemicu covid-19.

“beberapa rutinitas yang membuat keramaian nyaris tentu dapat memunculkan penyebaran (covid-19). Menyebari dan terjangkit keduanya.” katanya.

Selanjutnya. Doni mengingati jika covid-19 menjadi mesin pembunuh untuk mereka yang masuk ke kelompok lanjut usia. Atau mereka yang mempunyai penyakit pengantar atau komorbiditas.

Seperti data satuan tugas perlakuan covid-19. Jika ada trend masalah cluster keluarga yang bertambah dari orang tiada tanda-tanda yang menyebari keluarganya di dalam rumah hingga pada akhirnya berbuntut fatal. Hingga ini perlu diperhitungkan supaya yang akan datang tidak ada hal sama.

“kemungkinan. Untuk anak muda yang umurnya relatif masih di bawah 36 tahun. Sehat. Tidak ada komorbid. Rerata ialah tiada tanda-tanda jika terkena covid-19. Tetapi. Saat mereka kembali pada rumah. Bertemu dengan beberapa orang yang disayangi. Bertemu dengan saudara-saudaranya lainnya. Yang punyai komorbid. Umurnya telah lanjut. Karena itu resikonya benar-benar fatal.” terang doni.

Tentang hal berdasar data satuan tugas perlakuan covid-19 sampai delapan bulan akhir. Angka masalah fatality rate dari pasien komorbid dan lanjut usia sudah capai 85 %.

“data yang kami dapatkan sepanjang delapan bulan akhir. Angka kematian pasien komorbid dan lanjut usia capai 80 s/d 85 %. Satu angka yang tinggi sekali.” terang doni.

Dengan menyaksikan ada prosentase angka itu. Doni minta ke semua warga indonesia supaya menghindar semua rutinitas yang memunculkan keramaian manusia dengan jumlah banyak. Ia ajak antar bagian keluarga agar sama-sama mengingati keduanya. Jika aktivitas keramaian pada periode wabah benar-benar beresiko.

“satu kali lagi. Seluruh rutinitas yang terkait dengan munculnya keramaian. Tolong untuk dijauhi. Dan kami ajak ke semua keluarga besar bangsa indonesia. Untuk mengingati keluarga kita keduanya. Supaya jangan mendatangi beberapa acara yang memunculkan keramaian.” pinta doni.

“semua pihak di mana juga ada. Tidak untuk mengadakan beberapa acara yang bisa memunculkan keramaian. Sebab kekuatan terjangkit covid. Pasti makin tinggi. Dan ini nanti akan mempersulit kita.” ikat doni.

Ketua satuan tugas perlakuan covid-19 doni munardo sampaikan pesan dan anjuran pada hari pahlawan. Doni monardo ajak kita jadi pahlawan kemanusian di zaman wabah covid-19.

 

error: Content is protected !!