Update Senin 470.648 Positif Covid-19, Sembuh 395.443, Meninggal 15.296

Unit Pekerjaan (Satuan tugas) Perlakuan Covid-19 memberikan laporan, sampai sekarang ini masihlah ada tambahan masalah positif Corona di Indonesia.

 

Per data ini hari, Senin (16/11/2020), ada tambahan 3.535 orang terverifikasi positif Corona Covid-19.

Hingga, keseluruhan accumulative ada 470.648 orang dipastikan positif Corona Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.

Walau demikian, angka masalah pulih makin bertambah 3.452 orang pada ini hari. Keseluruhan akumulatifnya sampai sekarang ada 395.443 orang telah sukses pulih dan dipastikan negatif Corona Covid-19 di Indonesia.

Saat itu, masalah wafat pada ini hari ada tambahan 85 orang. Jadi, keseluruhan accumulative ada 15.296 pasien Corona Covid-19 di Indonesia wafat.

Data update pasien Covid-19 ini terdaftar semenjak jam 12.00 WIB, Minggu, 15 November 2020 sampai ini hari jam 12.00 WIB.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih mengingati semua warga jika dalam melawan wabah Covid-19, tidak cuma memercayakan pemerintahan atau tenaga medis (nakes). Menurut dia, wabah ini memerlukan bergotong-royong semua warga.

“Kita secara bersama lakukan pergerakan bersama perang semesta, jangan cuman memercayakan petugas kesehatan, jangan cuman memercayakan pemerintahan. Sebab ini karakternya wabah, tidak dapat kita, harus semua susunan warga. Kesadaran kita untuk mengaplikasikan prosedur kesehatan agar kita terlepas dari terjangkitnya Covid-19,” keras Daeng dalam pertemuan jurnalis di saluran Youtube BNPB Indonesia pada Minggu, 15 November 2020.

Daeng minta semua warga Indonesia supaya menolong petugas klinis dalam melawan wabah Covid-19. Dia meminta agar seluruh pihak tidak memberatkan kerja tenaga kesehatan yang sedang ada di garda depan melawan Covid-19.

“Kami minta, minta sekali ke semua susunan warga untuk meminta pengertiannya menolong kami tidak untuk memberatkan keadaan, kami minta tidak untuk menambahkan masalah,” ucapnya.

Daeng mengharap supaya seluruh komponen warga tidak menambahkan jumlah angka penyebaran Covid-19. Pasalnya bila keadaan itu berlangsung, karena itu pekerjaan tenaga medis akan makin berat dalam mengatasi wabah ini.

“Semakin lebih banyak luruhnya tenaga medis semakin lebih banyak. Oleh karenanya kami menyarankan benar perlakuan Covid-19 dengan 3 T, testing, tracing, dan treking,” papar Daeng.

Menurut dia pada kondisi semacam ini garda paling depan pengendalian Covid-19 tidak lagi tenaga medis, tetapi penjagaan dalam masyarakat.

“Oleh karenanya saya ulang semua komponen warga bersama gotong-royong mengaplikasikan perang semesta pada Covid-19 dengan bersama menahan tidak untuk terjangkit, itu yang paling penting,” pesanannya.

Daeng memberi pesan agar seluruh pihak menghindar kegiatan-kegiatan yang condong mempunyai potensi mengakibatkan penyebaran Covid-19.

“Kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan penyebaran yang banyak sekali, aktivitas keramaian akibatkan penyebaran makin banyak, rumah sakit banyak, petugas kesehatan (akan) banyak terjangkit serta lebih banyak luruh,” tandas Daeng.

Masalah infeksi virus Corona pertamanya kali tampil di Kota Wuhan, Propinsi Hubei, China Desember 2009. Dari masalah itu, virus bergerak cepat dan menulari beberapa ribu orang, bukan hanya di China dan juga di luar negara gorden bambu itu.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto umumkan masalah Covid-19 pertama di Indonesia. Informasi dikerjakan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terkena Corona, ke-2 nya ialah seorang ibu dan anak wanitanya. Mereka dirawat intens di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Contact tracing dengan pasien Corona juga dikerjakan pemerintahan untuk menahan penyebaran lebih luas. Hasil dari penelurusan, pasien positif Covid-19 lagi bertambah.

Seminggu selanjutnya, masalah kematian karena Covid-19 pertamanya kali disampaikan pada 11 Maret 2020. Pasien adalah seorang masyarakat negara asing (WNA) yang terhitung pada kelompok imported kasus virus Corona. Informasi dikatakan Juru Berbicara Pemerintahan untuk Kepentingan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto menjelaskan, pasien positif Covid-19 itu ialah wanita berumur 53 tahun. Pasien itu masuk ke rumah sakit pada kondisi sakit berat dan ada factor penyakit menyusul salah satunya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang telah lumayan lama dialami.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto mengatakan pasien nomor 01 dan 03 pulih dari Covid-19. Mereka telah diizinkan pulang dan tinggalkan ruangan isolasi.

Pemerintahan selanjutnya lakukan upaya-upaya perlakuan Covid-19 yang penebarannya semakin semakin makin tambah meluas. Salah satunya dengan keluarkan beberapa ketentuan buat mendesak angka penebaran virus Corona atau Covid-19. Beberapa aturan itu dikeluarkan bagus di dalam wujud ketentuan presiden (perpres), ketentuan pemerintahan (PP) sampai keputusan presiden (keppres)

Diantaranya Keppres Nomor 7 tahun 2020 mengenai Gugusan Pekerjaan Pemercepatan Perlakuan Covid-19. Keppres ini ditandatangani Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugusan Pekerjaan yang sekarang ini dipimpin oleh Tubuh Nasional Pengendalian Musibah (BNPB) Doni Monardo ini dibuat dalam rencana tangani penebaran virus Corona.

Gugusan Pekerjaan mempunyai beberapa pekerjaan diantaranya, melakukan gagasan operasional pemercepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan dan mengatur penerapan aktivitas pemercepatan perlakuan virus Corona.

Saat itu, posisi kondisi spesifik genting perlakuan virus Corona di Tanah Air rupanya sudah difungsikan semenjak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Posisi diputuskan di saat meeting pengaturan di Kementerian Pendayagunaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) waktu mengulas kembalinya WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menerangkan, sebab rasio semakin besar dan Presiden memerintah pemercepatan, karena itu diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Karena, beberapa daerah di tanah air tidak ada yang memutuskan posisi genting Covid-9 di daerah semasing.

Agus Wibowo menerangkan bila wilayah telah memutuskan posisi kondisi genting, karena itu posisi kondisi spesifik genting yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku kembali.

Perlakuan masalah virus corona (Covid 19) juga makin intensif dikerjakan. Pemerintahan lakukan bermacam usaha untuk mereduksi sekalian memberi penyembuhan pada mereka yang terkena Covid-19.

Berdasar situs covid19.go.id, sekitar 140 rumah sakit di Tanah Air jadi referensi untuk perlakuan pasien Covid-19. Ada juga beberapa lokasi yang jadi rumah sakit genting.

Diantaranya, pemerintahan sah jadikan Wisma Olahragawan Kemayoran, Jakarta Pusat, selaku rumah sakit genting untuk pasien Covid 19. Pengesahan dikerjakan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Demikian dibuka, Rumah Sakit Genting Wisma Olahragawan Kemayoran langsung terima pasien.

Ada juga Rumah Sakit Genting di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau itu dahulunya adalah tempat penampungan masyarakat Vietnam. Tempat itu sudah dibereskan dan dapat memuat 460 pasien. Beberapa tempat punya pemerintahan yang lain jadi tempat isolasi pasien yang terkena Covid-19.

Presiden Joko Widodo kenalkan beberapa alat kesehatan produksi anak negeri. Alat perlakuan Covid-19 itu dibuat oleh pengembangan universitas dan perusahaan.

error: Content is protected !!