Perguruan Tinggi Tak Boleh Lepas dari Realitas Masyarakat

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid bersyukur dapat datang di tengah warga Lamongan. Hal tersebut diutarakan waktu dianya datang pada acara ‘Silaturrahim Alim Ulama’ yang diadakan di Institut Agama Islam Tarbiyatul Tholabah (IAI Tegar), Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (15/11/2020).

 

Pada acara yang didatangi civitas akademisa IAI Tegar, figur warga, aktivis mahasiswa dan pemuda dan element warga yang lain, Jazilul Fawaid menyebutkan perguruan tinggi yang kampusnya dijepit jalan raya dan Pantai Utara Jawa itu adalah universitas terkenal di Lamongan.

Dianya mengharap IAI Tegar sanggup cetak tenaga dan sarjana yang mempunyai keilmuan dan keterampilan yang diperlukan warga khusunya Lamongan dan ummat Islam biasanya. “Saya mengharap IAI Tegar sanggup cetak manusia yang sanggup menyesuaikan dengan perombakan zaman,” tutur politikus Partai Kebangunan Bangsa (PKB) itu.

Selanjutnya dikatakan pria yang dekat diundang Gus Jazil itu, dianya mengharap perguruan tinggi yang mempunyai 6 Prodi itu sanggup jadi pangkalan dari pergerakan umat Islam yang menebarkan memahami keagamaan yang ramah dan mendidik warga untuk mengaplikasikan nilai-nilai agama sesuai tradisi istiadat budaya Indonesia.

“Perguruan tinggi jangan terlepas dari kenyataan warga. Dahulu KH Hasyim As’yari waktu membangun pesantrennya, dia mengajar sikap antikolonial. Keharusan Imam untuk menerangkan beberapa prinsip yang bawa bungkuslahatan,” tuturnya.

Pria dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur itu menjelaskan, IAI Tegar turut menolong pemerintahan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Walau selaku perguruan tinggi yang memberikan gelar untuk mahasiswa yang sudah lulus tetapi dianya menjelaskan janganlah sampai kita tempuh pengajaran cuman untuk mengumpulkan gelar. Ditekankan oleh Jazilul Fawaid kita perlu tuntut pengetahuan dengan dasar untuk mendapatkan ridho Allah.

“Itu yang perlu jadi pendekatan,” katanya.

Dengan dasar yang begitu karena itu Allah akan mengusung derajad orang itu sendirinya. Disebutkan, saat ini banyak perguruan tinggi buka program pengajaran, jalur, atau fakultas berdasar keperluan pasar.

Pragmatisme yang begitu jadi rintangan tertentu untuk IAI Tegar saat datang di tengah-tengah warga. Alumni PMII itu mengharap IAI Tegar memiliki harapan besar yaitu melahirkan periset dan ulama besar. Diutarakan, dahulu ulama-ulama itu ilmunya lengkap. Diilustrasikan Ibnu Sina, dia seorang dokter tetapi ulama dan pakar ilmu dan pengetahuan yang lain. Demikian pula Ibnu Khaldun, Mussa Jabir Ibnu Hayan, dan periset-ilmuwan yang lain.

“Mereka ulama seorang periset,” tuturnya. Rektor IAI Tegar, Dr. Alimul Muniroh, dalam peluang itu berterima kasih dan penghargaan yang besar atas kedatangan Jazilul Fawaid. Dia menjelaskan, jika kampusnya pengin jadi peningkatan perkembangan Islam.

Bambang Soesatyo atau Bamsoet dipilih jadi Ketua MPR masa 2019-2024. Dia diketahui punyai hoby koleksi mobil eksklusif.

error: Content is protected !!